MOVIE REVIEW & SINOPSIS: The Invisible Guest (Contratiempo) Plot Twist Tergila!



Pecinta film thriller, detektif, misteri, dan haus akan plot twist? The Invisible Guest atau judul Spanyol-nya 'Contratiempo' akan membuat otak Anda kenyang dengan segala teka-tekinya yang luar biasa.

The Invisible Guest merupakan film produksi Spanyol yang mengusung genre thriller-misteri dan rilis pada September 2016. Dibintangi oleh aktor dan aktris kawakan dan alur cerita yang mencengangkan, The Invisible Guest mendapat rating 8,1/10 dari IMDb dan kerap kali muncul dalam daftar film dengan plot twist terbaik.

The Invisible Guest berkisah tentang Adrian Doria (Mario Casas), seorang pria businessman sukses yang terlibat dalam kasus pembunuhan Laura Vidal (Barbara Lenie). Mereka berdua adalah sepasang kekasih yang selingkuh dari pasangannya masing-masing, ya mereka sama-sama sudah menikah. 

Film ini berfokus pada Adrian yang diduga sebagai sang pembunuh. Ia meminta bantuan kepada Virginia Goodman, seorang pengacara wanita tua yang terkenal super handal untuk menangani kasus ini. Mrs. Goodman menyanggupi untuk menangani kasus tersebut yang akan menjadi kasus terakhirnya sebelum pensiun.

Scene awal film ini bermula dari Adrian yang kini sudah tidak tinggal dengan keluarga kecilnya. Istri dan anaknya meninggalkannya karena kasus tersebut, terlebih pula karena ia membohongi istrinya soal perselingkuhannya. Mrs. Goodman datang menemui Adrian di apartemennya untuk berdiskusi mengenai kasus ini dan memberinya waktu 180 menit untuk menceritakan seluruh kejadian.

Selanjutnya, penonton akan diajak 'flashback' tentang rentetan kejadian sebelum Laura terbunuh,  diiringi dengan suara Adrian yang menceritakannya.

Dari insiden yang diceritakan Adrian, dapat diketahui bahwa Laura ditemukan tewas di sebuah kamar hotel Bellavista yang berlokasi di daerah cukup terpencil dan hanya bisa diakses menggunakan kereta api. Adrian pun ditemukan berada di ruangan yang sama saat polisi mendobrak masuk kamar tersebut.

Adrian bersikeras ada seseorang yang menjebak mereka untuk datang ke hotel tersebut. Ia mengaku ada seseorang yang memukulnya dengan keras hingga tak sadarkan diri, dan ketika terbangun ia menemukan Laura tergeletak tak bernyawa.

Namun, tak ada bukti satu pun yang menunjukkan bahwa ada orang lain di dalam. Tak ada jejak-jejak orang lain, pintu dan jendela terkunci rapat dari dalam, dan tak ada tanda perampokan. Adrian bersikeras, sang pembunuh itu menghilang entah ke mana, entah bagaimana caranya.

Menurut Mrs. Goodman, cerita kliennya tersebut memiliki banyak celah dan keganjilan. Mrs. Goodman terus menerus menekan Adrian agar menceritakan seluruh kejadian dengan sejujur-jujurnya, seburuk apa pun itu karena ia tidak ingin menangani kasus ini dengan gagal.

Salah satu kalimat yang saya ingat dan menurut saya cukup menonjol dari Mrs, Goodman, ia selalu mengatakan "I am smarter than you". Hal tersebut membuat Adrian perlahan membongkar 'kisah sebenarnya' muncul ke permukaan, yang pada akhirnya mengungkap satu hal, terdapat pembunuhan lainnya dalam rangkaian kisah tersebut. 

Adrian menceritakan, ia mengaku pergi ke Paris kepada keluarganya untuk urusan pekerjaan. Padahal, ia pergi bersama sang mistress, Laura, dan menginap di suatu villa. Pada suatu hari mereka terlambat bangun pagi dan memutuskan untuk berkendara melalui jalur yang menurut Adrian lebih cepat.

Pada scene ini penonton akan dibingungkan dengan apa yang terjadi antara mereka berdua. Adrian tampak tidak nyaman dengan hubungannya bersama Laura. Laura terus menerus meyakinkannya untuk tetap menjalani ini seakan-akan mereka terlibat dalam suatu perjanjian. 

Dalam cerita Adrian, Laura digambarkan sebagai perempuan yang agresif dan memegang kendali. Adrian kerap kali ingin menyudahi 'urusan' ini dengan Laura, tapi Laura mengingatkan.. "Demi istri dan anakmu" ucapnya, yang kemudian mengatakan 'urusan ini' juga demi suaminya tercinta.

Jalan yang mereka tempuh sangat sepi dengan hutan di kiri-kanannya. Saat di perjalanan, tiba-tiba seekor rusa melintas di depan mobil mereka. Terkejut, Adrian pun membanting setir dan tak sengaja menabrak sebuah mobil yang datang dari arah berlawanan.

Naasnya, seorang pemuda laki-laki yang menyetir mobil tersebut tidak tertolong dan tewas di tempat. Adrian bermaksud untuk menelpon polisi, tapi dengan sigap Laura mencegahnya dan mengatakan mereka harus mengurus ini sendiri.

Tak lama kemudian, terdengar suara mobil datang dari kejauhan. Panik akan diketahui insiden tersebut, Laura menyusun rencana dengan membaringkan mayat korban di dalam mobil agar tidak terlihat dari kaca. Ia juga mengambil telepon selular dan dompet milik korban.

Mobil itu pun akhirnya tiba di depan mereka, dan seorang pria yang menyetirnya menanyakan apa yang terjadi, Laura berpura-pura sebagai 'korban' yang mobilnya ditabrak oleh pengendara mobil lain alias Adrian. Laura mengatakan insiden ini telah mereka tangani dengan baik dan mereka bisa mengurusnya sendiri. Percaya dengan akting dua sejoli itu, pria tersebut melanjutkan perjalanannya.

Dari sinilah petaka hidup Adrian dan Laura dimulai.

Adrian kemudian membuang mayat korban tersebut untuk menghilangkan jejak, atas perintah Laura tentunya. Adrian membawa mobil korban plus tubuh naas korban yang ia pindahkan ke bagasi.  Ia berkendara cukup jauh hingga larut malam dan membuang korban di danau.

Laura yang menunggu sendirian di dalam mobil Adrian tidak bisa kemana-mana karena mobilnya tidak dapat di starter. Selagi menunggu, terdapat sebuah mobil melewati jalan tersebut. Melihat ada sebuah mobil yang berhenti di tengah jalan yang sepi, seorang pria yang menyetir itu pun bertanya apa yang terjadi.

Tentu saja, Laura tidak mengaku bahwa ia dan kekasih gelapnya baru saja menabrak mobil seorang pemuda dan menewaskannya. Ia mengatakan, ia baru saja menabrak seekor rusa yang tiba-tiba melintas di depannya. 

Mengetahui bahwa mobil Laura tidak dapat dinyalakan, pria paruh baya itu kemudian mencoba memperbaikinya. Namun, karena tidak berhasil ia akhirnya menawarkan bantuan untuk menderek mobil Laura ke rumahnya agar diperbaiki di sana.

Tak lama dari scene tersebut dapat diketahui bahwa, pria yang membantu Laura merupakan ayah dari korban kecelakaan itu.


Plot Twist 

Itukah plot twist nya?
Bisa dibilang, itu baru plot twist pemanasan.
Selama lebih dari 1 jam ke depan selanjutnya Anda akan disuguhkan dengan berbagai plot twist lainnya yang membuat Anda menggelengkan kepala. Tenang, saya tidak akan spoiler di sini.

The Invisible Guest menggiring penonton untuk menikmati dalam-dalam rentetan kejadian yang diceritakan oleh Adrian. Hingga akhirnya perlahan-lahan penonton akan ikut memahami bahwa banyak kemungkinan yang terjadi, seiring Mrs. Goodman menyusun 'cerita yang dimanipulasi' untuk membantu Adrian lepas dari hukum pidana.

Seiring itu pula, penonton akan dihadapkan dengan fakta 'bagaimana' Adrian sesungguhnya.
Apakah ia dijebak? Atau ialah otak dari pembunuhan ini? Atau... keduanya?


Personal Opinion & Experience

Sebagai pecinta film thriller, misteri, detektif, dan semacamnya, saya sangat senang dikenalkan dengan film ini. Otak saya dibuat terkejut seperti petasan berkali-kali. Terima kasih untuk thread seorang pengguna Twitter yang telah memberikan rekomendasi film-film terbaiknya.

Di awal saya nonton, saya tidak ekspektasi banyak bahkan sebenarnya agak underestimate. Segila apa sih plot twist nya? Pikir saya. Terlepas dari 'suudzon' saya, The Invisible Guest memiliki sinematografi yang keren, menghipnotis penonton untuk terbawa dalam suasana. Akting para pemainnya juga luar biasa, terutama ketika bagian-bagian plot twist mulai terungkap.

Bicara soal plot twist, saya lebih suka bilang film ini memiliki plot twist berkali-kali lipat. Karena, terdapat momen-momen di mana penonton akan dihadapkan dengan beberapa fakta yang mulai terungkap satu per satu, yang tidak terduga sebelumnya.

Selama menonton, saya berusaha untuk memperhatikan semuanya dan  membuat banyak asumsi seakan tidak mau kalah oleh 'plot twist' nya ini. Terdapat momen di mana saya berpikir "Oh, ini ya plot twist-nya? ini sih udah gue duga" lalu, di adegan selanjutnya "Lah kok?? Wah, hebat juga plot twist nya", dan pada ending nya film itu sukses membuat saya terbelalak, jaw dropped, dengan kedua tangan saya di kepala.

The Invisible Guest terus menerus memunculkan kejutannya, terutama di 30 menit terakhir film. Hingga pada endingnya, semuanya terungkap dengan sempurna dan demi Tuhan, saya akui, The Invisible Guest memiliki plot twist gila dan benar-benar twisting out my brain. 
Dan percayalah, kalimat Mrs. Goodman yang saya sebutkan di atas memang benar adanya.

Rate: 5 Stars. 

The best movie with best plot twist, it makes me want to write a review and synopsis about movies.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOVIE REVIEW & SINOPSIS: Sharp Objects (HBO Mini Series)